Yasukmanews.com.Tanggal 24 Maret 2024, sebuah momen kemanusiaan yang terjadi di Posko Graha Mustika Kudus, Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. YASUKMA ( Yayasan Sosial Umi Kulsum Magelang ), sebuah organisasi kemanusiaan , menginisiasi dan menyelenggarakan kegiatan penyaluran bantuan bagi korban banjir di Kudus dan Demak.
Bencana banjir yang melanda wilayah tersebut telah meninggalkan jejak kepiluan dan kesulitan bagi ribuan keluarga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan. Data yang dikumpulkan pada tanggal 22 Maret 2024 mencatat adanya 85 kepala keluarga (KK) dari Kudus dan 69 KK dari Demak yang menjadi pengungsi. Namun, situasi terus berubah, dan pada tanggal 24 Maret 2024, jumlah pengungsi yang masih tingg
al di posko mencapai 100 KK, dengan 32 KK berasal dari Kudus dan 68 KK dari Demak. Meskipun demikian, ada secercah harapan di tengah keterbatasan, yangmana 189 orang berhasil kembali ke rumah masing-masing. Dari data awal pengungsi ada 488 orang ,di hari yang ke 8 ini pengungsi yang masih tinggal di pengungsian tinggal 189 orang .Menurut Kusnadi, Kepala desa Getaspejanten “Hari senin semua pengungsi bisa kembali ke rumah masing – masing” ujarnya.
Masih banyak wilayah yang tergenang air, terutama di wilayah kec
KarangAnyar , Demak.
Banyak terlihat jalan -jalan yang rusak akibat banjir.
Di tengah kepedihan dan kebutuhan mendesak, para pengungsi merasa dihargai dan terbantu dengan bantuan yang diterima. Mereka melaporkan bahwa telah diberikan akses yang memadai terhadap makanan, minuman, tempat istirahat yang nyaman, serta kebutuhan obat-obatan dan pelayanan medis yang disediakan dengan baik di posko.
Solidaritas juga tercermin dari dukungan yang diberikan oleh pemerintah setempat, masyarakat, dan berbagai komunitas dalam bentuk bantuan logistik dan tenaga.
Salah satu pengungsi ,Nurita yang berasal dari Karanganyar, Demak Yang terdampak parah bencana tahun ini ,Dia menyampaikan “ Saya pasrah dan Ikhlas dengan ujian ini dia cuma ingin cepat kembali ke rumah”,dia sudah 8 hari berada di pengungsian bersama suami dan dua anaknya. Dia juga menyampaikan “ Ini adalah banjir yg kedua ,banjir pertama terjadi di bulan Februari dan tiga minggu setelahnya terjadi banjir lagi yang kedua kalinya,banjir yang kedua ini sangat parah dibanding banjir yang pertama” ujarnya.
Selain memberikan bantuan langsung kepada korban banjir, pemerintah setempat juga mulai melaksanakan langkah-langkah penanggulangan bencana untuk membantu pemulihan dan rehabilitasi wilayah terdampak. Ini mencakup upaya pembersihan, perbaikan infrastruktur, serta relokasi bagi yang membutuhkan.Kegiatan ini tidak hanya menjadi wujud kepedulian, tetapi juga merupakan panggilan kemanusiaan bagi kita semua.
Semoga bantuan dan upaya bersama ini membawa kelegaan dan harapan bagi korban banjir di Kudus dan Demak, serta menginspirasi solidaritas dan gotong royong yang lebih luas dalam menghadapi bencana di masa depan. (Wulan)