YasukmaNews//Yayasan Sosial Umi Kulsum (Yasukma) di Magelang kini telah meluncurkan program pertanian terpadu sebagai upaya menuju kemandirian pangan. Program inovatif ini menggabungkan aktivitas pertanian dan peternakan dalam satu sistem berkelanjutan, memanfaatkan lahan yang ada untuk menghasilkan sumber pangan dan pendapatan.
Dalam inisiatif ini, Yasukma memberdayakan masyarakat sekitar, termasuk anak-anak di panti asuhan, untuk aktif terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari menanam sayuran organik hingga merawat hewan ternak seperti ayam dan kambing. Kegiatan ini tidak hanya menyediakan pelatihan praktis tetapi juga menjadi sarana pembelajaran keterampilan hidup yang penting bagi anak-anak. Mereka diajarkan tentang tanaman ramah lingkungan, siklus tanaman, serta teknik pemeliharaan hewan yang baik, sehingga dapat memahami proses pertanian dengan lebih baik.
Saat ini, program pertanian yang sudah berjalan mencakup penanaman 100 pohon pissing, sementara di bidang peternakan, Yasukma telah mengembangkan peternakan ayam kampung dan kambing. Rencana untuk penanaman sayur organik juga akan dimulai dalam waktu dekat.
Program ini mengusung konsep pertanian berkelanjutan, di mana kotoran ternak digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan lahan pertanian. Dengan demikian, setiap komponen dalam sistem ini saling mendukung dan mengurangi limbah. Hasil panen sayuran dan produk peternakan tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan bagi anak-anak di panti, tetapi sebagian juga akan dipasarkan ke masyarakat. Pendapatan dari penjualan ini akan menjadi sumber tambahan untuk memenuhi kebutuhan operasional panti asuhan.
Dengan harapan program pertanian terpadu ini dapat terus berkembang, baik dalam skala maupun jenis komoditas yang dihasilkan, Yasukma berkomitmen untuk menjadikannya sebagai model inovatif bagi lembaga sosial lainnya di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian pangan serta mengurangi ketergantungan pada donasi eksternal. Selain itu, program ini juga mengajarkan nilai-nilai tanggung jawab, kerja sama, dan ketekunan kepada anak-anak.
Ke depan, diharapkan program ini dapat melibatkan lebih banyak masyarakat dan memperluas jenis komoditas yang ditanam serta diternakkan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Yasukma berambisi menjadikan program ini sebagai contoh inovatif dalam menciptakan kemandirian lembaga sosial serta mengurangi beban pengeluaran sehari-hari.(wulan)